
Harga minyak turun setelah Iran tegaskan komitmen pada NPT.
GEMINI99NEWS – Harga minyak dunia mengalami penurunan pada Jumat, 4 Juli 2025, setelah Iran menyampaikan pernyataan penting terkait komitmennya terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Langkah diplomatik ini langsung memengaruhi pasar energi global, yang selama beberapa pekan terakhir terus dibayangi oleh ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Penegasan dari Iran ini membawa sentimen positif. Para pelaku pasar menilai situasi geopolitik kini berangsur mereda, setidaknya dalam jangka pendek. Ketika spekulasi soal konflik dan gangguan pasokan mereda, harga minyak pun mulai bergerak turun secara alami.
Harga Minyak Turun Setelah Pernyataan Iran
Pernyataan resmi dari Teheran langsung tercermin dalam pergerakan harga minyak mentah dunia. Brent turun ke kisaran US$68,58 per barel, sedangkan WTI berada di angka US$66,88. Meski penurunannya tidak drastis, tren ini menjadi penanda bahwa pasar mulai menyesuaikan diri dengan kabar positif dari Timur Tengah.
Langkah Iran tersebut mematahkan kekhawatiran sejumlah pihak yang sebelumnya meyakini bahwa ketegangan nuklir akan berdampak pada suplai energi global. Dengan menegaskan kembali posisinya dalam NPT, Iran menunjukkan kesediaannya untuk tetap berada dalam kerangka diplomasi internasional.
OPEC+ Siap Naikkan Produksi Agustus 2025
Di saat harga minyak turun, perhatian pasar juga tertuju pada sikap OPEC+ yang dirumorkan akan menambah produksi sekitar 411.000 barel per hari mulai Agustus 2025. Jika hal ini terwujud, maka suplai global akan meningkat, dan tekanan harga akan semakin mereda.
Rencana OPEC+ ini dipandang sebagai bentuk respons terhadap permintaan global yang stabil. Selain itu, penambahan produksi juga menjadi sinyal bahwa negara-negara produsen ingin menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan tanpa menciptakan ketidakstabilan baru di pasar.
Komitmen Iran Redakan Ketegangan Timur Tengah
Langkah Iran menegaskan komitmen pada NPT tak bisa dilepaskan dari dinamika politik kawasan. Dalam beberapa bulan terakhir, negara tersebut menjadi sorotan karena aktivitas nuklirnya yang dianggap mengancam kestabilan regional. Namun dengan pernyataan terbuka ini, Iran tampaknya ingin menunjukkan sikap kooperatif.
Kebijakan ini pun menuai tanggapan positif dari negara-negara besar dan organisasi internasional. Pasar menyambut langkah tersebut sebagai tanda bahwa eskalasi konflik dapat dihindari. Meski demikian, implementasi jangka panjang tetap harus diawasi dengan ketat.
Dampak Penurunan Harga Minyak untuk Indonesia
Turunnya harga minyak mentah global juga berdampak bagi Indonesia, khususnya terkait harga BBM non-subsidi. Pemerintah berpeluang menstabilkan atau bahkan menurunkan harga bahan bakar seperti Pertamax dan Dexlite, yang sebelumnya naik akibat lonjakan harga minyak dunia.
Di sisi fiskal, penurunan ini juga mengurangi beban subsidi energi negara. Apabila tren ini bertahan, pemerintah dapat mengalokasikan dana subsidi ke sektor lain, seperti pendidikan atau infrastruktur. Namun, tetap dibutuhkan kewaspadaan karena fluktuasi harga bisa berubah sewaktu-waktu.
Stabil Tapi Belum Aman
Meskipun pasar menunjukkan stabilitas pasca pernyataan Iran, situasi ini belum sepenuhnya aman. Sejarah menunjukkan bahwa ketegangan di kawasan Teluk bisa dengan cepat memengaruhi pasar energi dunia. Oleh karena itu, negara-negara pengimpor seperti Indonesia tetap harus memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan OPEC+ dalam beberapa minggu ke depan.