Kerusuhan Besar di Los Angeles: Ketegangan Meledak, Dunia Menyaksikan

GEMINI99NEWS – Kerusuhan di Los Angeles kembali mengguncang dunia sejak awal Juni 2025. Ketegangan lama meledak menjadi aksi protes besar-besaran, yang berujung pada bentrokan keras antara warga dan aparat keamanan. Selama empat hari berturut-turut, ribuan orang turun ke jalan memprotes kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang dinilai diskriminatif. Aksi protes yang awalnya damai berubah menjadi kerusuhan berskala besar setelah aparat keamanan menurunkan pasukan lengkap. Bentrokan tak terhindarkan. Kota yang biasa dipenuhi cahaya kini diliputi asap dan sirene darurat. Dunia pun menaruh perhatian pada situasi yang berkembang dengan cepat ini.

Penyebab kerusuhan di Los Angeles: Ketegangan lama yang meledak

Akar dari kerusuhan ini berawal dari ketegangan yang sudah lama tertanam. Kebijakan otoritas imigrasi AS, terutama yang berkaitan dengan penahanan dan deportasi imigran ilegal, memicu kemarahan sebagian warga. Banyak yang menilai bahwa lembaga seperti ICE (Immigration and Customs Enforcement) telah bertindak sewenang-wenang, bahkan kejam. Kasus terakhir yang memantik api adalah video penangkapan seorang ibu imigran di depan anaknya. Video itu viral dan menyalakan amarah kolektif.

Demonstrasi mulai digelar secara damai, namun membesar dalam waktu singkat. Provokator yang tidak dikenal memicu kerusuhan di pusat kota. Massa mulai melemparkan batu ke arah gedung pemerintah, membakar kendaraan polisi, dan merusak toko-toko. Aparat yang awalnya bersikap pasif akhirnya membalas dengan tembakan gas air mata dan peluru karet.

Respons pemerintah AS terhadap kerusuhan Los Angeles

Pemerintah AS bergerak cepat setelah kerusuhan meluas. Gubernur California menyatakan status darurat dan menurunkan Garda Nasional untuk mengendalikan situasi. Pasukan bersenjata lengkap dikerahkan di berbagai titik strategis, termasuk area imigrasi dan pusat pemerintahan lokal. Jam malam diberlakukan di beberapa distrik.

Presiden Amerika memberikan pernyataan yang mengimbau ketertiban, namun tidak banyak meredakan kemarahan publik. Banyak pengamat menilai pernyataan tersebut justru memicu kecaman karena tidak menyinggung akar permasalahan secara langsung. Beberapa kelompok HAM menuding pemerintah gagal menjaga keseimbangan antara keamanan dan hak asasi warga.

WNI di Los Angeles: Posisi Indonesia dalam sorotan internasional

Di tengah situasi yang memanas, perhatian publik Indonesia tertuju pada nasib warga negara Indonesia yang tinggal di Los Angeles dan sekitarnya. Kementerian Luar Negeri RI segera merespons. Melalui rilis resmi, Kemlu memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kerusuhan ini. Namun, dua WNI sempat diamankan oleh otoritas setempat karena pelanggaran dokumen imigrasi, bukan karena ikut serta dalam protes.

KJRI Los Angeles terus memantau situasi lapangan dan membuka hotline darurat. Salah satu WNI yang tinggal di Koreatown, Lia Rahmadani, mengaku tidak berani keluar rumah. Ia mendengar suara tembakan dan sirene hampir setiap malam. “Saya sudah tiga hari tidak bekerja. Perusahaan tempat saya kerja mengalihkan semua staf ke sistem daring,” ujarnya melalui media sosial.

Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan mengimbau seluruh WNI untuk tetap tenang dan mengikuti arahan otoritas setempat.

Dampak global kerusuhan Los Angeles dan tekanan terhadap AS

Kerusuhan di Los Angeles bukan hanya menjadi perhatian domestik, tetapi juga memicu reaksi internasional. Banyak negara mulai mempertanyakan pendekatan Amerika terhadap isu hak asasi manusia dan kebijakan imigrasi. Organisasi HAM internasional menyerukan investigasi independen dan mendesak AS untuk memperbaiki sistem hukum serta perlindungan sipilnya.

Di media sosial, tagar seperti #StopICE dan #JusticeForAll terus bertengger di puncak trending global. Banyak warga dunia menyuarakan solidaritas kepada korban, sekaligus menekan pemerintah AS untuk bertindak lebih adil. Los Angeles kini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidaksetaraan, dan cara AS menangani krisis ini akan menentukan citra globalnya ke depan.