Skip to content
gemini99news

GEMINI99NEWS

EKONOMI | SAHAM | POLITIK

Gemini99 Alternatif
Primary Menu
  • Home
  • Blog
  • SAHAM
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • Home
  • Kemanusiaan
  • Pendaki Brasil Tewas di Rinjani: Ditemukan Setelah 4 Hari Pencarian Intensif
  • Kemanusiaan
  • Nasional

Pendaki Brasil Tewas di Rinjani: Ditemukan Setelah 4 Hari Pencarian Intensif

Roger Adams June 25, 2025
Tim SAR evakuasi jenazah pendaki Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani.

Proses evakuasi Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang ditemukan tewas usai terjatuh di Gunung Rinjani.

0 0
Read Time:2 Minute, 30 Second

Awal Pendakian yang Berujung Duka

GEMINI99NEWS – Juliana Marins (26), seorang pendaki asal Brasil, memulai pendakian ke Gunung Rinjani, NTB, pada Jumat, 21 Juni 2025, bersama seorang pemandu lokal. Saat itu, cuaca dilaporkan berkabut dan jalur cukup licin. Mereka menggunakan jalur Cemara Nunggal, salah satu rute menuju danau kawah Segara Anak.

Pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.30 WITA, Juliana dilaporkan tergelincir dan terjatuh dari tebing curam di ketinggian lebih dari 2.800 mdpl. Menurut saksi, ia sempat berteriak minta tolong sebelum akhirnya hilang dari pandangan.


Empat Hari Pencarian, Ditemukan dalam Keadaan Tak Bernyawa

Tim SAR gabungan segera dikerahkan. Cuaca buruk, kabut tebal, serta medan licin menyulitkan operasi pencarian. Pada hari-hari awal, drone berhasil menangkap visual Juliana yang masih hidup, berada di sebuah ceruk tebing sekitar 150–200 meter di bawah jalur utama. Namun karena keterbatasan medan dan peralatan, tim tidak bisa segera menjangkau lokasinya.

Upaya penyelamatan pun terus dilakukan hingga Selasa, 24 Juni 2025, saat jasad Juliana ditemukan di dasar jurang sedalam sekitar 600 meter. Diduga, korban sempat tergelincir lebih jauh akibat permukaan yang tidak stabil dan minim pegangan alam.

Evakuasi dilakukan secara manual dengan tali-temali dan katrol oleh tim SAR, TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan. Medan yang terjal dan curam membuat proses evakuasi berlangsung lebih dari 12 jam.


Reaksi Emosional Keluarga dan Publik

Kabar meninggalnya Juliana dikonfirmasi melalui akun Instagram keluarga yang sebelumnya digunakan untuk meminta bantuan informasi. Dalam pernyataan resmi, mereka menulis:

“Dengan sangat sedih kami informasikan bahwa Juliana tidak selamat. Kami berterima kasih atas semua doa dan bantuan yang telah diberikan.”

Keluarga menyampaikan kekecewaan karena mereka merasa tidak ada bantuan yang sempat sampai kepada Juliana meski sudah diketahui lokasinya sejak awal. Mereka berharap ada evaluasi terhadap sistem penyelamatan di lokasi-lokasi wisata ekstrem seperti Rinjani.


Gunung Rinjani: Keindahan yang Menantang

Gunung Rinjani memang dikenal sebagai gunung yang menakjubkan namun berbahaya. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, medan pendakiannya terdiri dari pasir vulkanik, tebing curam, dan jalur sempit.

Jalur Cemara Nunggal, tempat Juliana jatuh, bukan jalur resmi umum. Titik tersebut dikenal sebagai area berisiko tinggi terutama saat hujan atau kabut. Meski Juliana adalah pendaki berpengalaman, tantangan alam tetap tak bisa diprediksi.


Evaluasi Sistem Keselamatan Pendakian

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menyatakan duka mendalam. Evaluasi terhadap SOP pendakian, kewajiban penggunaan pemandu resmi, hingga pelatihan pendaki asing kini kembali menjadi topik hangat.

Beberapa pihak menyarankan perlunya:

  • Memasang pagar pengaman di jalur ekstrem
  • Membatasi akses jalur tidak resmi
  • Melengkapi SAR dengan drone termal dan alat penyelamat vertikal yang lebih modern
  • Pelatihan wajib singkat untuk pendaki asing


Penutup: Pelajaran dari Perjalanan Juliana

Kematian Juliana Marins adalah tragedi yang menyedihkan, tetapi juga peringatan penting. Ia datang ke Indonesia untuk mengejar mimpi—menyentuh puncak salah satu gunung terindah di dunia. Namun, mimpi itu berakhir di tebing curam Rinjani.

Semoga kejadian ini membuka mata semua pihak. Bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab pendaki, tetapi juga pengelola wisata dan otoritas setempat. Gunung akan selalu ada untuk didaki, tapi nyawa tak bisa diganti.

Share

Facebook
Twitter
Pinterest
LinkedIn

About Post Author

Roger Adams

[email protected]
Happy
Happy
0 0 %
Sad
Sad
0 0 %
Excited
Excited
0 0 %
Sleepy
Sleepy
0 0 %
Angry
Angry
0 0 %
Surprise
Surprise
0 0 %

Continue Reading

Previous: Penangkapan Narkoba Besar-besaran Guncang Indonesia
Next: Gencatan Senjata Iran Israel Masih Rapuh, Dunia Cemas Akan Pecahnya Perang Baru

Related Stories

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki semburkan abu tinggi ke langit, 7 Juli 2025.
  • Bencana
  • Kemanusiaan
  • Nasional

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki Capai 18 Km, Bandara Ditutup dan Evakuasi Diperluas

Roger Adams July 7, 2025
teks headline cuaca 2025
  • Cuaca
  • Nasional

Iklim Basah Terus Berlanjut, Kemarau 2025 Diperkirakan Lebih Pendek dari Normal

Roger Adams July 6, 2025
Ilustrasi diplomasi pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat.
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • WAR

Indonesia Perkuat Diplomasi Pertahanan di Tengah Ketegangan Global

Roger Adams July 5, 2025

You may have missed

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki semburkan abu tinggi ke langit, 7 Juli 2025.
  • Bencana
  • Kemanusiaan
  • Nasional

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki Capai 18 Km, Bandara Ditutup dan Evakuasi Diperluas

Roger Adams July 7, 2025
teks headline cuaca 2025
  • Cuaca
  • Nasional

Iklim Basah Terus Berlanjut, Kemarau 2025 Diperkirakan Lebih Pendek dari Normal

Roger Adams July 6, 2025
Ilustrasi diplomasi pertahanan Indonesia dan Amerika Serikat.
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • WAR

Indonesia Perkuat Diplomasi Pertahanan di Tengah Ketegangan Global

Roger Adams July 5, 2025
Pompa minyak siluet saat matahari terbenam.
  • Ekonomi
  • Internasional

Harga Minyak Turun Usai Iran Tegaskan Komitmen pada NPT

Roger Adams July 4, 2025
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.